Makalah Ulumul Qur'an
2/09/2016 12:12:00 AM
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beberapa definisi tentang Al-Quran
telaah di kemukakan beberapa ulamak dari berbagai keahlian dalam bidang bahasa,
ilmu kalam,usul fikha dan sebagaainya.
Al-Quran yang ada di hadapan kita saan
ini tidak bisa lepas sejarahnya dari peran para sahabat dalam penulisan sahabat
dalam penulisan Al-Quran pada masa Rasulullah SAW kemudian masa Abu Bakar
Ash-Shiddiq ra dan masa Utsman Bin Afan. Ada dua hal yang membuat Al Qur`an
terjaga ketika itu.
B. Identifikasi Masalah
1. Jelaskan pengertian Al-Qur’an ?
2. Apa fungsi dari Al-Qur’an ?
3. Bagaimana sejarah pewahyuan Al-qur’an ?
4. Kemukjizatan Al-qur’an ?
5. Dasar-dasar wahyu Al-qur’an ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan
identifikasi masalah maka makalah ini dibatasi pada :
1. Pengertian Al-Qur’an.
2. Fungsi Al-Qur’an.
3. Sejarah pewahyuan Al-Qur’an.
D. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian Al-Qur’an ?
2. Apa fungsi dari Al-Qur’an ?
3. Bagaimana sejarah pewahyuan Al-qur’an ?
E. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian Al-Qur’an.
2. Mendeskripsikan fungsi dari Al-Qur’an.
3. Mendeskripsikan sejarah pewahyuan Al-qur’an.
F. Manfaat
1. Membantu memahami dan mempermudah materi “Dasar-Dasar Ulumul
Qur’an”.
2. Sebagai sarana pengetahuan baru bagi mahasiswa/i.
3. Dapat menjadikan sumber pembelajaran ilmu agama islam.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
Dasar –
Dasar Ulumul Qur’an
A. Pengertian
Ulumul
Qur’an secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata,
yaitu “ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu”
yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah
memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an
maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan secara terminologi dapat disimpulkan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu
yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari aspek
keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun aspek pemahaman kandunganya sebagai
pedoman dan petunjuk bagi manusia.
Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup pembahasan yang
luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada kaitanya dengan
Al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu
bahasa Arab. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di
dalamnya.
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
1. Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti
ilmu yang membahas tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat
Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang
diperoleh dengan jalan penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang
ghorib (asing) serta mengetahui makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an menjelma menjadi suatu disiplin
ilmu melalui proses secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan
untuk membenahi Al-Qur’an dari segi keberadaanya dan segi pemahamanya .
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Al-Quran
Al-qur’an
adalah kalammullah yang diturunkan kepada nabi muhammad melalui perantara
malaikat Jibril sebagai mu’jizat, dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri
surat An-nash.
Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar
hukum yang mencakup segala hal, baik aqidah, ibadah, etika, mu’amalah dan
sebagainya.
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَـبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهَدَى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
Dan
Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.(Q.S.An-Nahl 89).
Al-Qur'an
merupakan kitab yang universal untuk seluruh manusia, bahkan untuk bangsa jin,
untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada mereka. (periksa QS.
al-Jin:2)
Dari sudut
isi atau substansinya, fungsi Al-Qur’an sebagai tersurat dalam nama-namanya adalah
sebagai berikut:
a. Al-Huda (petunjuk)
Dalam
Al-Qur’an terdapat tiga kategori tentang posisi Al-Qur’an sebagai petunjuk.
Pertama, petunjuk bagi manusia secara umum. Allah berfirman, “Bulan ramadhan
adalah bulan yang diturunkan-Nya Al-Qur’an yang berfungsi sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasannya mengenai itu …” (QS Al-Baqoroh [2]: 185).
Kedua,
Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Allah berfirman,
“Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa” (QS Al-Baqoroh [2]: 2).
Bahwa Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk
bagi orang-orang yang bertaqwa dijelaskan pula dalam ayat lainnya, antara lain
Surat Al-Imron [3] ayat 138.
Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang
beriman. Allah berfirman, : “…. Katakanlah : ‘Al-Qur’an itu adalan petunjuk dan
penawar bagi orang-orang beriman…” (QS Fussila [41]: 44).
b. Al-Syifa (Obat)
Al-Qur’an
dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi penyakit yang ada di dalam dada
(penyakit hati). Allah berfiman, “Hai manusia sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh dari penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada…”(QS Yunus [10] : 57).
c. Al Mau’idzoh (nasehat)
Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi
sebagai nasehat bagi orang-orang bertaqwa. Allah berfirman, “Al-Qur’an
ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang bertaqwa” (QS Ali-Imron [3]: 138)
Demikianlah fungsi Al-Qur’an yang diambil
dari nama-namanya yang difirman Allah dalam Al-Qur’an. Sedang fungsi Al-Qur’an
dari pengalaman dan penghayatan terhadap isinya bergantung pada kualitas
ketaqwaan invidu yang bersangkutan.
d. Sumber pokok ajaran islam
Fungsi AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui
kebenarannya oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan
kemanusiaan secara umum seperti
hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu pengethuan dan seni.
e.
Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Dalam AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat
terdahulu,baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka
yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat uyang akan datang
kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah
yang diterangkan dalam Al-Qur’an.
f.
sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw.
Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi
Muhammad saw
g.
Al Qur'an sebagai Ruh.
Di dalam ayat yang lain Allah menyebut al-Qur'an dengan ruh, dan salah satu
makna ruh di sini adalah segala yang menjadikan hati hidup penuh dengan makna.
Sebagaimana halnnya tubuh, jika di dalamnya ada ruh maka dia akan hidup dan
jika ruh keluar dari badan maka dia akan mati.
h.
Al Qur'an sebagai Cahaya
Akan tetapi cahaya al Qur'an adalah
cahaya maknawi yang memperlihatkan kepada anda apa yang bermanfaat bagi anda
dalam urusan agama maupun dunia, menjelaskan kepada anda yang hak dan yang
batil, menunjukkan jalan menuju surga sehingga anda menempuhnya berdasarkan
cahaya dan bimbingan Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Al-Qur'an adalah nur maknawi yang dengannya anda dapat membedakan jalan yang
terang dari jalan yang gelap, membedakan jalan surga dari jalan neraka.
Dengannya engkau akan tahu mana yang bermanfaat dan mana yang berbahaya, engkau
tahu kebaikan dan keburukan. Maka al-Qur'an adalah cahaya semesta alam untuk
menuju jalan kesuksesan, kebahagiaan dan kemenangan di dunia dan di akhirat.
i.Al Qur'an sebagai Pembeda
Allah Ta'ala juga menyifati al Qur'an sebagai Furqaan (pembeda) sebagai mana
firman-Nya, artinya,
،§Maha
Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Qur'an) kepada hamba-Nya,
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.،¨ (QS.
Al Furqaan:1)
Artinya al-Qur'an membedakan antara yang haq dengan yang batil, antara yang
lurus dengan yang sesat, yang bermanfaaat dan yang berbahaya. Dia menyuruh kita
semua mengerjakan kebaikan dan melarang kita dari perbuatan buruk dan dia
memperlihat kan segala apa yang kita perlukan untuk urusan dunia dan akhirat,
maka dia adalah furqan dalam arti membedakan antara yang hak dengan yang batil.
2. Sejarah Perwahyuan Al-Quran
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dengan
perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad
berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan
terakhir alqu’an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah
almaidah ayat 3.Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi
sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya.
Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan
keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan
lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya.Lama
al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22
hari.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya,
،§Dan
sesungguhnya al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan
bahasa Arab yang jelas.،¨
(QS. Asy Syu'araa:195)
Sejarah
pewahyuan Al-Qur’an
PERMULAAN
Pewahyuan
diberikan kepada Muhammad dari sekitar 610 M. hingga sesaat sebelum kematiannya
pada tahun 632 M. Berarti berlangsung kira-kira 23 tahun.
MENGHAFAL
Selama
masa pewahyuan diterima oleh nabi Islam, umat Muslim didorong untuk
mengha-falnya: "Disampaikan oleh Usman bin Affan: Nabi berkata: ‘Yang
paling pintar di antara kalian haruslah mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya.’" (Bukhari, VI, No.106)
PENCATATAN
PERTAMA
Dicatat
semasa hidup Muhammad pada bahan tulis yang berbeda. Bagaimana pun, kitab-kitab
tersebut tidak dalam satu bundel. Hal ini dibenarkan oleh sebuah pernyataan
yang mengatakan, "ketika orang-orang datang ke Medinah untuk belajar
mengenai Islam, mereka diberi salinan-salinan dari pasal-pasal dari Al-Qur’an,
untuk dibaca dan dipelajari dalam hati." ("Sahifa Hammam ibn
Munabbih," oleh Hamidullah, 1979, p.64)
PENYAMPAIAN
DARI MULUT KE MULUT
Pewahyuan
yang diterima Muhammad disampaikan secara lisan untuk selama 43 tahun dari 610
M sampai 653 Masehi. Selepas itu, Kalifah yang KETIGA Usman memerintahkan untuk
mencatat Al-Qur’an. Selama periode 22 tahun pertama dari masa itu, nabi masih
hidup.
ORANG
YANG MENCATAT SALINAN YANG PERTAMA
Muhammad
TIDAK mencatat sendiri pewahyuan yang didapatnya. Ketika terjadi perang di
Yamama pada tahun 633 M di mana banyak orang Muslim terbunuh, ditakutkan
sebagian dari pewahyuan itu akan turut hilang. Karena itu, Abu Bakar,
pemimpin/Kalifah Muslim pertama setelah kematian Muhammad, meminta Zaid bin
Thabit untuk mengumpulkan semua tulisan Al Qur’an yang ada yang ditulis pada
bahan tulisan yang berbeda-beda.
BERMACAM-MACAM
PEMBACAAN
Sejumlah
hadits mengatakan bahwa beberapa pengikut Muhammad mencatat sendiri kumpulan
pewahyuan yang mereka dapat. ("Itqan I" oleh Suyuti, hal.62).
Kumpulan Al-Qur’an yang berbeda ini juga berisi bermacam-macam pembacaan yang
berbeda. Yang berasal dari Ibnu Masud saja, ada 1700 buah ("Materials for
the history of the text of the Qur’an" oleh A. Jeffry, 1937). Pernyataan
tentang keragaman ini hanya terdapat di dalam hadits. Ada sekurang-kurangnya
lima pemilik-pemilik mushaf-mushaf(koleksi) Al-Quran semasa itu yaitu: Abdullah
b.Masud, Ubai b.Ka'b (Syam/Syria), Ibn Abbas, Abu Musa (Basra) dan Ali b Abi
Talib (Kalifah keempat).
SALINAN
TERTUA SAAT INI
Setelah
mempelajari dengan sangat teliti naskah-naskah Al-Qur’an pertama yang masih
ada, John Gilchrist mengatakan: "naskah tertua Al-Qur’an yang masih ada
sekarang dibuat sekitar sekurang2nya seratus tahun setelah kematian
Muhammad." ("Jam' Al-Qur'an", hal 153).
KESIMPULAN
Al-Qur’an
dibuat pada masa Muhammad hidup. Penyampaian Al-Qur’an terutama disampaikan
secara verbal. Al-Qur’an disampaikan dari mulut ke mulut selama 43 tahun,
Muslim percaya bahwa Tuhan telah mengilhami Kitab Suci dan bahwa Tuhan
mengawasi seluruh proses ketika pewahyuan itu dihafalkan dan kemudian dicatat.
Muslim percaya bahwa mereka mempunyai sesuatu yang pada dasarnya Tuhan ingin
mereka terima. Karena alasan-alasan muslim percaya bahwa kitab mereka telah
dipelihara dengan sangat hati-hati dari sejak awal hingga kini.
BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN
Makalah ini telah membicarakan
tentang dasar-dasar al-quran,lebih khususnya membahas mengenai
pengertian,fungsi serta sejarah perwahyuan al-quran. Dalam penjelasannya jelas
tertulis bahwa al-quran yang bermakna suatu kalam illahi yang diturunkan kepada
Rasulullah SAW dengan perantara malaikat jibril didahului surat al-fatihah dan
di akhiri dengan surat an-naas sekaligus sebagai mukjizat.
Al-quran juga mempunyai berbagai
fungsi di antaranya sebagai
petunjuk,pembeda,cahaya,obat(penawar),nasehat,peringatan dan pelajaran bagi
umat,dls.
Ada pula sejarah perwahyuannya,di
sini dijelaskan dari berbagai segi mulai dari awal
permulaan,penghafalan,penyampaiannya hingga salinan terakhir al-quran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://dakir.wordpress.com/2009/03/13/pengertian-ulumul-quran/
4.10.2011(1.17 p.m.)
·
http://ridwan202.wordpress.com/2009/03/06/fungsi-al-qur’an-dan-pentingnya-membaca-al-qur’an/
·
Zuhdi,Masyfuk.Pengantar Ulumul Qur’an.1979.Surabaya:Bina
ilmu.
LAMPIRAN
A. SINOPSIS
Al-qur’an
adalah kalammullah yang diturunkan kepada nabi muhammad melalui perantara malaikat
Jibril sebagai mu’jizat, dimulai dari surat Al-
Fatihah dan diakhiri surat An-nash. Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi
kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hukum yang mencakup segala hal, baik
aqidah, ibadah, etika, mu’amalah dan sebagainya.
>>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
>>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
>>>>> Download Full
>>>>> Download LINK
🌸 1K+ YouTube 🔥 Instant Backlink
BalasHapus🌸 YouTube 🔥 Instant 1000+ Backlink
🌸 YouTube 1K+ Backlink Generator 🔥 Instant