Etika Lingkungan
2/09/2016 12:58:00 AM
A. Pengertian Etika Lingkungan
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani
yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
Etika lingkungan merupakan
kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan
diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara
cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Etika linkungan menegaskan pentingnya kesadaran menghargai dan
melestarikan lingkungan hidup, serta penataan tata ruang secara berkelanjutan
dan bertanggug jawab.
Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan lingkungan, manusia memiliki
kewajiban untuk menghormati, menghargai dan menjaga nilai-nilai yang terkandung
di dalam lingkungan. Mengapa? Karena manusia itu sendiri adalah bagian yang
tidak bisa dipisahkan dengan lingkungan. Manusia adalah bagian dari lingkungan.
Perilaku positif manusia dapat menyebabkan lingkungan tetap lestari sedangkan
perilaku negatifnya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Etika manusia terhadap sesuatu adalah kebiasaan hidup yang baik
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lain. Etika berisikan aturan
tentang bagaimana manusia harus hidup yang baik sebagai manusia, perintah dan
larangan tentang baik buruknya perilaku manusia untuk mengungkapkan, menjaga,
dan melestarikan nilai tertentu, yaitu apa yang dianggap baik dan penting.
Dengan demikian etika berisi prinsip-prinsip moral yang harus dijadikan pegangan
dalam menuntun perilaku.
Etika lingkungan hidup memfokuskan tentang perilaku manusia
terhadap alam serta hubungan antara semua kehidupan alam semesta. Etika lingkungan
(etika ekologi) adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya
memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang,
sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Prinsip etika
lingkungan adalah: “semua bentuk
kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut
penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang”.
B. Masalah Dalam Etika Lingkungan
Berbagai kerusakan lingkungan
sebenarnya tidak pernah lepas dari bagaimana sikap manusia dalam memanfaatkan
alam. Cara pandang antroposentris telah membawa manusia pada titik puncak
kekuasaannya terhadap alam. Mereka seenaknya saja memanfaatkan alam ini tanpa
memikirkan kelestarian alam dan kelangsungan hidup di masa yang akan datang.
Sikap mementingkan diri sendiri dan sikap tidak bertanggung jawab atas
perbuatannya terhadap lingkungan, telah menyebabkan manusia sebagai dalang
utama dalam kerusakan lingkungan.
Terlepas dari berbagai kerusakan
alam yang terjadi, memang sudah ada hukum dan undang-undang mengenai lingkungan
hidup. Tetapi perundang-undangan dan hukum-hukum tersebut belum begitu maksimal
dalam aplikasi di lapangan. Sementara peran hukum sangat penting dalam
mengatasi persoalan lingkungan. Terlebih manusia sebagai makhluk sosial
mempunyai dua keterikatan hukum, yaitu sebagai warna Negara dan sebagai pemeluk
suatu agama.
Eksploitasi alam semata-mata
mendasarkan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi
rentan rasa tanggung jawab terhadap keberlangsungan alam. Sebaliknya,
ia justru memicu
munculnya berbagai bentuk penyakit dan bencana. Penyebab munculnya
berbagai bencana
bukan semata-mata peristiwa alam. Sebagian bisa dijelaskan sebagai
akibat ulah manusia. Di antaranya, kebijakan pembangunan yang hanya berfikir tentang
eksploitasi alam, dan tidak
didasarkan pada etika atau rasa tanggung jawab tertentu, misalnya
tanggung jawab mengurangi risiko bencana. Etika lingkungan sangat dibutuhkan
jika kita ingin memperoleh respon alam
berupa keramahan dan kemurahan lingkungan hidup.
C. Cara Mengembangkan Etika Lingkungan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan manusia untuk menerapkan dan megembangkan
etika lingkungan agar lingkungan sekitar dan kelestarian alam tetap terjaga,
yaitu sebagai berikut :
1.
Konservasi : menjaga/membatasi sumber daya alam.
Maksudnya, manusia harus menghilangkan pandangan bahwa bumi merupakan SDA yang
tidak terbatas sehingga manusia dapat menggunakan atau memanfaatkan dengan
seenaknya saja.
2.
Meyakini bahwa manusia merupakan bagian dari alam,
dengan cara:
a. Tidak mengeksploitasi SDA secara
berlebihan.
b. Tidak merusak alam sekitar
c. Memperbaiki kerusakan SDA akibat
eksploitasi berlebihan dan menyadari bahwa
eksploitasi mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan.
3. Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat
meneruskan fungsinya untuk kelangsungan hidup semua makhluk dengan menghormati
alam.
4.
Mengelola sistem lingkungan dengan menggunakan ilmu
dan teknologi yang ramah lingkungan.
Adapun peranan pemerintah dalam pengelolaan likungan hidup agar etika
lingkungan hidup dapat terlaksana dan berkembang, berikut peran dan fungsi
pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup :
a. Bertanggung jawab
saat mengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b. Meningkatkan hak dan
tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c. Mengembankan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup.
d. Menyebarluaskan informasi lingkungan hidup kepada masyarakat.
e. Memberi penghargaan
bagi orang yang berjasa dalam pengelolaan lingkungan hidup dan memberi hukuman
bagi yang merusaknya.
1.
Organisasi
a. Memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat.
b. Meneliti masalah
lingkungan hidup dan hasilnya disebarluaskan kepada masyarakat.
c. Mengontrol pemerintah dalam pelaksanaan UU pengelolaan lingkungan hidup.
d. Berperan aktif
sebagai mitra regulator dalam memberikan informasi mengenai lingkungan hidup
kepada masyarakat.
e. Membantu menyelesaikan masalah lingkungan hidup dalam masyarakat.
2.
Individu
a. Mematuhi kebijakan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b. Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan.
c. Saling mengingatkan
apabila ada yang melakukan kegiatan yang merusak lingkungan.
d. Menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari kepunahan.
3.
Lingkungan keluarga
a. Menanam dan memelihara tanaman di pekarangan rumah.
b. Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya .
c. Memberikan tanggung
jawab pada tiap angggota keluarga untuk membersihkan rumah secara rutin.
4.
Lingkungan Sekolah/Universitas
a. Pembahasan atau diadakannya seminar tentang lingkungan hidup.
b. Pengelolaan sampah sesuai dengan manfaat dan jenis-jenisnya.
c. Mengadakan program penanaman pohon.
5.
Lingkungan Masyarakat
a. Membuang sampah pada tempat pembuangan sampah akhir secara berkala.
b. Memisahkan sampah organik dan anorganik.
c. Melakukan gotong royong secara berkala.
d. Mendaur ulang sampah yang dapat diperbarui.
D. Referensi
ARTI, SARANA, DAN FUNGSI MANAJEMEN
2/09/2016 12:41:00 AM
1.
Arti
manajemen
Istilah manajemen,
terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan, seperti ketatalaksanaan, manajemen,dan
manajemen pengurusan. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, dalam
tulisan ini kita pakai istilah aslinya yaitu “manajemen”
Bila kita
pelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses;
kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen; dan ketiga, manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu
ilmu.
Menurut pengertian yang pertama, yakni
manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan
oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, kita
kemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses
mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya Haimann mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha
individu untuk mencapai tujuan bersama.
Akhirnya, George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah
pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan
orang lain.
Bila kita perhatikan ketiga definisi di atas, maka akan segera tampak bahwa
ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut, yaitu pertama adanya
tujuan yang ingin dicapai; kedua tujuan dicapai dengan mempergunakan
kegiatan orang lain; ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus
dibimbing dan diawasi
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang
yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang
yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut
manajemen. Dalam arti singular (tunggal), disebut manajer. Manajer adalah
pejabat yang bertanggungjawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas
manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan
orang lain.
Apakah yang dimaksud dengan aktivitas manajemen itu? Dengan aktivitas
manajemen dimaksudkan kegiatan- kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilakukan oleh
setiap manajer. Pada umumnya, kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas manajer
itu adalah Planning, organizing, staffing, dan controlling. ini sering
pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen, bahkan
ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni atau suatu ilmu
mengenai inipun sesungguhkan belum ada keseragaman pendapat, segolongan
mengatakan bahwa manajemen itu adalah seni, golongan lain mengatakan bahwa manajemen
adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran.
Chester I Barnard dalam bukunya the fungction of the exekutive mengakui
bahwa manajemen itu adalah “seni” dan juga sebagai “ilmu”. Demikian pula Henry
Fayol, Alfin Brown Harold Koontz, Cyril O’Donnel, dan George R. Terry
beranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata
mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi
menerangkan fenomena/ gejala, kejadian, keadaan, jadi memberikan penjelasan.
Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu, seperti yang
dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau statemen-statemen umum, dan
dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan peneyelidikan-penyelidikan.
Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada satu situasi tertentu.
Dengan pengalaman-pengalaman pemakaian yang demikian menjadi pembawaan,
kira-kira suatu panca indra keenam, keahlian yang bersifat intuisi. Dalam kehidupan
nyata sehari-hari, manajemen benar-benar melakukan kedua fungsi tersebut, yaitu
selain fungsi ilmu juga sebagai seni.
Memperhatikan pengertian manajemen yang pertama serta kenyataan bahwa
manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni, maka manajemen itu dapat diberi
definisi sebagai “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumberdaya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”
- Sarana Manajemen
Bila kita perhatikan ketiga definisi yang
sudah dikemukakan di atas, maka tampak seakan-akan satu-satunya alat atau
sarana manajemen untuk mencapai tujuan adalah orang atau manusia saja hal ini
tidak demikian. Perhatikan definisi yang kita berikan terakhir. Untuk mencapai
tujuan para manajer menggunakan 6 M. dengan kata lain sarana atau tools atau
alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah Men, Money, Materials, Machines,
Methods, dan Markets. Kesemuanya disebut
sumberdaya. Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia. Berbagai macam
aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktifitas itu dapat
kita tinjau dari sudut proses seperti Planning, Organizing, Staffing,
Directing, dan Controlling, dapat kita tinjau dari sudut bidang seperti
penjualan, produksi, keuangan personalia, dan sebagainya. Untuk melakukan
berbagai aktivitas tersebut kita perlukan manusia. Tanpa adanya manusia manajer
tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Harus dilihat bahwa manajer adalah orang
yang mencapai hasil melalui orang lain.
Sarana
manajemen yang kedua adalah uang. Untuk melakukan berbagai aktifitas diperlukan
uang seperti upah atau gaji orang yang membuat rencana mengadakan pengawasan bekerja dalam proses
produksi, membeli bahan-bahan peralatan dsb. Uang sebagai sarana manajemen
harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan dicapai bila
dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan untuk tujuan tersebut.
Kegagalan proses manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh
perhitungan atau ketelitian dalam menggunakan uang
Dalam proses pelaksanaan kegiatan
manusia menggunakan bahan-bahan atau material karenanya dianggap pula sebagai
alat atau sarana manajemen. Untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan
kegiatan terlebih dalam kemajuan teknologi dewasa ini, manusia bukan lagi
sebagai pembantu bagi mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu
manusia.
Untuk melakukan kegiatan secara berdaya
guna dan berhasil guna manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif atau cara
melakukan pekerjaan. Oleh karena metode
atau cara dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai
tujuan misalnya ceramah bervariasi, metode kasus, metode insiden, Games dan Role
Playing. Masing-masing metode itu tentu berbeda daya guna dan hasil gunanya
untuk mencapai tujuan tertentu.
Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana manajemen penting
lainnya adalah pasar atau market. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas
tujuan perusahaan industri tidak mungkin akan tercapai. Salah satu masalah
pokok bagi perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah
ada, bila mungkin berusaha mencari pasar baru bagi hasil produksinya. Oleh
karena itulah salah satu sarana manajemen penting lainnya khusus bagi
perusahaan industri dan umumnya bagi semua badan yang bertujuan untuk mencari
laba adalah market atau pasar
3.
Fungsi
Manajemen
Sampai saat ini belum ada konsensus
baik diantara praktisi maupun para teoritikus mngenai apa yang menjadi fungsi
manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen. Berbagai pendapat
mengenai fungsi – fungsi manajemen akan
tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sbb :
a.
Louis A. Allen : Leading, Planning,
Organizing, Controlling
b.
Prajudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing
atau Actuating, Controlling
c.
John Robert Beishline : Perencanaan, Organsasi, komando,
kontrol
d.
Henry Fayol : Planning, Organizing,
Commanding, coordinating, controlling
e.
Luther Gullich : planning, organizing,
staffing, directing,coordinating, reporting, budgeting.
f.
Koontz O’ Donnel : organizing, staffing, directing
planning, controlling
g.
William H.Newman :Planing, Organizing, assembling,
Resources, directing controling
h.
SP. Siagiang : planning, organizing,
motivating, controlling
i.
William Spriegel :
planning,organizing,Controling
j.
George R.terry : Planning,organizing,
Actuating,controlling
k.
Lyndak F.Urwick :
Forecasting,Planning,Organizing, Comanding, Coordinating, Controling
l.
Winardi :Planning,organizing, coordinating,
ctuating, leading, comunication, Cntroling.
m.
The Liang Gie :Planning, Decision,Decion
making, Directing, Coordinating, Controling, Improving.
Pada hakikatnya,
bila dikombinasikan pendapat ketiga belas penulis diatas, maka fungsi-fungsi
manajemen adalah sebagai berikut :
a.
Forecasting
b.
Planning termasuk budgeting
c.
Organizing
d.
Staffing atau Assembling
Resources
e.
Directing atau commanding
f.
Leading
g.
Coordinating
h.
Motivating
i.
Controlling
j.
Reporting
a.
Forcasting
adalah kegiatan
meramalkan memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat
dilakukan. Misalnya suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar
belajar ke akademi tersebut. Ramalan tersebut dengan menggunakan beberapa indikator, misalnya jumal
lulusan SLTA. Suatu perusahaan industri harus mengadakan forescasting tentang
penjualan hasil produksi dengan memperhatikan jumlah penduduk pada daerah
penjualan, income perkapita anggota masyarakat, kebiasaan membeli dsb.
b. Planning termasuk budgeting
Berbagai alasan
tentang planning dari yang sangat sedrhana sampai kepada perumusan yang lebih
rumit. Ada yang merumuskan dengan sangat sederhana, misalnya perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pembatasan yang agak komplek merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang
harus dicapai bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal
itu harus dicapai, siapa yang bertanggungjawab dan penetapan mengapa hal itu
harus dicapai.
Hampir sama
dengan pembatasan terakhir dimana perumusan perencanaan merupakan penetapan
jawaban kepada 6 pertanyaan sbb :
1.
tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2.
apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. dimanakah tindakan
itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan
itu dilaksanakan ?
5. siapakah yang akan
mengerjakan tindakan itu ?
6.
bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Sesungguhnya
fungsi perencanaan bukan saja menetapkan hal-hal tersebut diatas, tetapi juga
dalam fungsi perencanaan sudah termasuk didalamnya penetapan budget. Oleh
karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai
penetapan tujuan, police, prosedure, budget dan pogram dari suatu organisasi.
Jadi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi manajemen
dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi menetapkan peraturan
dan pedoman pelaksanaan yang harus dituruti dan menetapkan ikhtiar biaya yang
diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian
tindakan yang akan dilakukan.
c. organizing
Dengan organzing
dimaksudkan mengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan
organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam
organisasi serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing
unit tersebut. Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai
keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan
tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan terciptanya
aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu.
d. Staffing atau
assembling resources
Istilah
staffing diberikan oleh Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyril O’Donnel
sedangkan assembling resources dekemukan oleh William Herbar Newman : istilah
itu cenderung mengandung pengertian yang sama.
Staffing
merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga petugas memberikan daya guna maksimal kepada
organisasi.
Organizing dan
staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Orgaizing
yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang
harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan
penerapan orang – orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di
dalam organisasi tersebut.
e. Directing atau
commanding
adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran,
perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
maing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju
pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Directing commanding merupakan fungsi
manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak
melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi
kegiatan berbagai unsure organisasi agar efektif tertuju pada realisasi tujuan
yang ditetapkan sebelumnya.
f. Leading
Istilah leading
yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang dikemukan oleh Loius A. Allen
yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading meliput 5 macam kegiatan
yakni mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian
antara manajer dengan bawahan, memberi semangat, inspirasi, dan mendorong
kepada bawahan supaya merekan bertindak, memilih orang-orang yang menjadi anggota
kelompoknya serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka
terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
g. coordinating
Merupakan salah
satu fungsi manajemen unutk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan :
Kegiatan, dengan
jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga
terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha
yg dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi
instruksi,pemerintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan,
bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.
h.Motivating
Merupakan
kegiatan salah satu fungsi menejemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan
dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai
apa yg dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh
atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka
lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna
dan berhasil guna.
- Controlling
Sering juga disebut pengendalian
adalah salah satu fungsi manajemen yg berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yg dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan maksud tercapai tujuan yg sudah digariskan semula. Dalam
melaksanakan kegiatan kontroling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokkan
serta mengusahakan agar
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
serta tujuan yg diinginkan dicapai.
- Reporting
Pelaporan adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi
kepada pejabat yg lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga
dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas
orang yg memberi laporan.
- Fungsi-fungsi
lain dari seorang manajer
Adalah perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan. Kelima fungsi itu selain dinamai sebagai
aspek manajemen atau unsur-unsur manajemen disebit juga proses manajemen.
Seorang manajer yg mengerjakan ke lima
fungsinya sehari-hari, mau tak mau bergerak dalam berbagai bidang penjualan,
pembelian, produksi, keuangan, dan personalian. Bidang itu kita sebut juga
bidang manajemen
Apa yg dibicarakan di atas adalah
fungsi-fungsi manajer ke dalam perusahaan, sering disebut internal function of
manager. Jadi fungsi-fungsi manajer ke dalam perusahaan dapat di lihat dari dua
sudut yaitu
a dari sudut
proses yakni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengawasan.
b. dari sudut
subject atau bidang yaitu keuangan, personalia, pemasaran, pembelian, produksi,
dsb.
Dalam bidang
produksi para manajer harus mengusahakan agar barang-barang yang diproduksi
dengan teknik yang memudahkan pekerjaan pegawai shingga dapat diproduklsikan
barang-barang dengan biaya sekecil mungkin dengan kalitas yang baik dalm jumlah
yang diinginkan dan dalam waktu secepat mungkin.
Dalam bidang
pembelian, para manejer harus mengusahakan agar bahan-bahan dapat dibeli pada
tempat yang tepat, dengan waktu yang tepat, serta dengan harga dan layanan yang
tepat sehingga tidak akan mengganggu kegiatan-kegiatan di bidang produksi.
Dalam bidang
pemasaran, para manajer harus mengsahakan agar hasil-hasil produksinya dapat
disalurkan dari saluran-saluran distribusi yang tepat sehingga harga
penjualannya dapat dijangkau oleh tenaga pembeli kaum konsumen.
Selain fungsi
manajer ke dalam perusahaan, ada pula fungsi-fungsi manajer keluar perusahaan,
yang kita sebut external function of a manager. Fungsi manajer ke luar
perusahaan ini ada tiga jenis, yaitu sbb:
- mewakili
perusahaan di bidang pengadilan
- mengambil kegiatan sebagai warga negara biasa
- mengadakan hubungan dengan unsur masyarakat.
Kedua macam
fungsi manajer yang pertama tertuju ke luar perusahaan, kiranya sudah cukup
jelas. Fungsi ke tiga perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Setiap perusahaan
tidak berdiri sendiri, ia memerlukan hubungan dengan unsure masyarakat. Baik
tidaknya hubungan perusahaan dengan unsure masyarakat memegang peranan penting
dalam berhasil tidaknya seorang manajer untuk merealisasikan tujuannya. Untuk menghadapi masyarakat luar, manajer perusahaan harus melaksanakan
kegiatan, antara lain sebagai berikut.
- mengadakan
pengumuman, komunike-komunike, dan artikel-artikel
- menyelenggarakan
konfrensi pers dan pertemuan
- menyelenggarakan
pameran
- mengatur
siaran melalui radio
- mengadakan
kontak dengan unsur pemerintah dan masyarakat
- membuat
analisa dari pendapat umum
- menerima kunjungan pihak luar
ke dalam perusahaan
Dari sudut
bidang, seperti terlihat pada gambar 2, fungsi pokok seorang manajer adalah
dalam bidang keuangan, personalia, produksi, pembelian, dan pemasaran.
Dalam bidang
keuangan, para manajer harus berusaha agar posisi keuangannya setiap saat dapat
membiayai kegiatan sehari-hari, seperti pembayaran upah pegawai dan membatu
pembelian bahan-bahan mentah, pembayaran utang pada waktunya dan lain-lain
dengan tidak melupakan akan rentabilitas perusahaan.
Dalam bidang
personalia, para manajer harus berusaha agar diperoleh tenaga kerja yang
kompeten sehingga dapat bekerja dengan kualitas yang diinginkan.
5.Tingkat-tingkat
manajer
Dalam sebuah
perusahaan, terdapat lebih dari seorang manajer. Jamak dari manajer adalah
manajemen, yaitu kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas atau
fungsi-fungsi manajemen.
Masing-masing
manajer, pada hakikatnya melakukan fungsi-fungsi yang sama (dari sudut proses)
yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan).
Namun dilihat dari corak kegiatannya terdapat perbedaan, sesuai dengan
tingkat-tingkat manajer itu dalam suatu perusahaan. Tugas fungsi-fungsi setiap manajer
adalah sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda, sesuai dengan tingkatan
manajer itu dalam perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja.
Dari skema diatas
terlihat bahwa ada tiga tingkatan manajer yaitu sebagai berikut.
- Top manager atau manajer tertinggi, disebut juga pucuk pimpinan, yang
termasuk dalam golongan ini adalah anggota-anggota board of manajer (dewan
direksi) dan presiden perusahaan.
- Middle manager atau manajer menengah, yang termasuk tingkatan ini
ialah kepala-kepala bagian, kepala devisi dan kepala seksi.
- Supervisory
manager atau first line manager tingkat pertama. Termasuk
kedalam golongan ini ialah kepala mandor dan mandor.
Sesuai dengan
perbedaan tingkat-tingkat manajer itu, maka corak kegiatan manajer itu dapat
dibedakan atas empat macam, yitu sebagai berikut.
a. Board of manager,
bergerak dalam memimpin organisasi atau perusahaan keseluruhannya ( managing
the organization/business)
b. Presiden, memimpin
para manajer agar terdapat team work.
c. Departement/devision
heads, memimpin pekerja yang meliputi bidang-bidangnya.
Superintendent, general foremen, dan
foremen, memimpin para pekerja supaya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tujuan organisasi atau tujuan perusahaan
Semoga Bermanfaat :)